Tamara Bleszynski sejak beberapa waktu lalu gencar menyuarakan soal batuan makanan untuk masyarakat terdampak Covid-19. Beberapa kali ia membagikan sejumlah paket makanan untuk warga di sekitar tempat tinggalnya di Bali.
Baru-baru ini, Tamara menyinggung soal bantuan sosial atau bansos Covid-19 yang kembali diberikan oleh pemerintah di masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Ia menyuarakan isi hatinya sebagai rakyat. Ia meminta agar bantuan yang diberikan tidak menyulitkan dan sampai ke tangan masyarakat yang tepat.
“Suaraku mungkin kecil, tapi nyaliku lumayan ga kecil. Turunkan dana pangan yang adil dan tepat, jangan bertele-tele dan jangan dikorting-korting yah. Dan para penyambung dana untuk rakyat. Jangan silau yah, karena kesehatan bukan hanya milikmu mu tapi juga milik semua,” tulis Tamara di Instagram pada Selasa, 20 Juli 2021.
Pada unggahan berikutnya, Tamara mengungkapkan keinginannya agar bantuan yang diberikan dilaporkan secara terbuka dan berkala kepada masyarakat sama seperti informasi tentang angka kematian akibat pandemi. Hal ini agar memastikan bantuan yang diberikan diterima oleh masyarakat sesegera mungkin.
“Pengen juga bukan hanya dengar atau baca tentangg angka kematian, tapi juga tentang dana-dana kehidupan agar kita sehat dialirkan dan sudahkah aliran itu diterima atau keterima dengan baik dan sesuai. Dana-dana itu di mana yah? Mungkin nyangkut di pohon tapi pohon apah yah?” tulisnya.
Tepat di Hari Raya Idul Adha ini, Tamara memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan berupa uang tunai senilai Rp 300 ribu kepada 10 orang. Syaratnya pun mudah, masyarakat hanya perlu menghubungi nomor telepon yang tertera di Instagramnya dan menuliskan nomor rekening mereka. Kurang dari empat jam, ia berhasil membagikan uang yang disebut sebagai dana pangan itu.
“Bantuan dana pangan yang sederhana dan semampu saya, sudah selesai hari ini yah. Saya sudah alirkan ke 10 orang dengan cara transfer, agar teman-teman bisa beli sendiri pangannya. Walau tidak lah banyak, tapi mudah-mudahan bisa sedikit membantu dan bermanfaat,” tulisnya.
Pandemi telah membuat banyak orang jadi korban secara ekonomi. Banyak masyarakat yang menjerit karena PPKM membuat bisnis seret. Bisnis transportasi juga terpukul. Bagaimana nasib bisnis transportasi di pandemi? Tonton videonya di sini
Sebelumnya, Tamara mengaku rela dipenjara demi membagi-bagikan makanan di masa PPKM Darurat kepada warga yang membutuhkan. Hal ini karena ia mendengar bahwa adanya aturan pelarangan membagikan makanan karena dapat menimbulkan kerumunan. “Aku rela dipenjara karena menyebar atau berbagi pangan. Hidup, cuma sekali,” tulisnya.
Sejak kemarin hingga besok, Rabu, 21 Juli 2021 Tamara Bleszynski berjanji akan membagikan 10 bingkisan pangan sederhana setiap harinya di restoran miliknya. Bingkisan tersebut terdiri dari beras, minyak dan telur. Jumlah tersebut memang tidak terlalu banyak karena Tama juga ingin menjaga agar tidak terjadi kerumunan. “Karena pada saat ini hanya ini yang kumampu, dan itu juga sudah dibantu teman-teman dan anakku,” tulisnya di Instagram pada Minggu, 18 Juli 2021.