Cuma tahu dak beton? Ternyata ada beberapa jenis dak rumah yang klasifikasinya itu berdasarkan material atau bahan yang digunakan? Apa saja itu? Yuk kenali jenisnya lengkap dengan penjelasannya di sini!
Dak rumah atau yang dikenal juga dengan sebutan pelat lantai atau floor plate merupakan salah satu elemen yang penting dalam struktur bangunan rumah. Terutama ketika Anda sedang berencana membuat rumah dengan gaya bertingkat.
Dak rumah ini bisa dibuat dengan beberapa pilihan jenis material. Dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang perlu dipertimbangkan. Tentunya, pemilihan yang tepat bisa mengurangi kerusakan. Contohnya meminimalkan masalah seperti atap dak bocor.
Mengenal Dak Rumah dan Fungsinya
Saat berada di rumah bertingkat, Anda akan menemukan beberapa tingkatan lantai yang disebut sebagai lantai 2, 3 dan seterusnya. Lantai-lantai yang tidak berada di atas tanah secara langsung inilah yang dinamakan dengan dak rumah.
Dak rumah bisa berupa lantai penutup teratas pada bangunan alias dak atap rumah. Atau juga lantai pembatas antara tingkat satu dengan tingkat lain di atasnya. Yang artinya, dak rumah ini berfungsi sebagai lantai penghubung antara lantai bawah dan lantai di atasnya.
Untuk pembuatan dak rumah ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Dan dalam eksekusinya, ketebalan konstruksi ini bisa berbeda dari satu bangunan dengan bangunan lainnya. Contohnya dak rumah minimalis modern yang ketebalannya bisa lebih rendah ketimbang yang bertingkat dan besar.
Perbedaan ketebalan tersebut dipengaruhi dari beberapa hal, antara lain yaitu:
- Besar lendutan yang diinginkan
- Lebar jarak antara balok-balok pendukung
- Bahan material konstruksi dan floor plate
- Besar beban yang harus ditopang oleh pelat lantai.
Dalam praktiknya, dak rumah harus dibuat secara kaku, rata dan lurus. Dak rumah juga harus waterpass atau punya ketinggian yang sama serta tidak miring. Namun demikian, dak rumah juga bisa dibuat agar sedikit miring demi kepentingan aliran air, seperti pada bagian kamar mandi.
Selain itu, struktur dak rumah bisa dibuat dengan elemen 3 dimensi yang memiliki tebal, panjang dan lebar yang berbeda. Keberadaan konstruksi ini ialah untuk menerima beban yang akan disalurkan ke struktur lainnya. Adapun fungsi dak rumah secara umum adalah:
- Sebagai pemisah antara ruangan atas dengan bawah
- Sebagai tempat berpijak oleh penghuni di lantai atas
- Sebagai tempat untuk meletakkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
- Untuk meredam suara, baik itu dari ruang atas maupun ruang bawah
- Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.
Jenis-Jenis Dak Rumah dan Materialnya
Ada beragam jenis dak rumah yang dapat dijadikan pilihan untuk bangunan bertingkat. Mulai dari yang menggunakan material beton, besi hingga tanah liat. Masing-masing dari material itu memiliki karakter yang berbeda. Anda bisa mengenalinya dengan menyimak jenis-jenis dak rumah berikut ini.
1. Dak Beton
Dak beton merupakan salah satu model dak rumah yang cukup banyak digunakan. Jenis dak ini adalah pembatas atau panel lantai yang terbuat dari cor beton. Sifat yang dimiliki dak atap beton instan antara lain tahan api, tidak dapat dilewati air, memiliki permukaan halus dan rata serta lebih presisi. Komponennya pun alami namun solid dan memberikan jaminan kekuatan untuk menopang beban.
Keluar dari berbagai kelebihannya, dak beton juga memiliki kekurangan. Waktu pengerjaan model dak ini cenderung lebih lama dengan jangka waktu tunggu beton mengeras adalah sekitar 20-25 hari. Ada 3 jenis atap dak cor yang umum diaplikasikan pada bangunan. Yaitu:
- Konvensional, adalah jenis dak beton cair yang terdiri dari perpaduan beberapa material alam. Mulai dari semen, split, pasir, additive, air dan diperkuat dengan tulangan besi.
- Beton Ready Mix, yaitu beton yang telah dicampur dengan rangkaian bahan material yang terdiri dari pasir dengan formula khusus.
- Keramik Beton, teknologi alternatif selain bahan beton untuk membuat struktur dak lantai.
2. Dak Metal
Sesuai namanya, dak metal atau metal deck terbuat dari bahan metal berbentuk lempengan yang berfungsi sebagai floor decking. Cocok untuk model dak rumah minimalis dengan bobotnya yang lebih ringan namun memiliki kekuatan yang hampir sama dengan dak beton.
Dak metal biasanya bergelombang dan punya tonjolan (embossment) di beberapa sisi. Bukan tanpa alasan, bentuknya itu berfungsi guna mencegah terjadinya risiko retak rambut serta pergeseran beton.
Selain itu, ketebalan dak metal dapat diatur sesuai luas area. Semakin luas bentang area yang ingin didak, maka semakin tebal pula dak yang diperlukan. Untuk dak rumah misalnya, ketebalan yang digunakan umumnya adalah 6-8 mm. Sementara untuk gedung perkantoran bisa sekitar 8-10 mm. Nilai plus yang dimiliki dak jenis ini adalah waktu pengerjaannya yang lebih cepat daripada beton. Walaupun memang ada risiko terjadi lendutan pada pelat baja.
3. Panel Lantai
Jenis berikutnya adalah dak panel lantai. Dak jenis ini merupakan yang paling baru dengan bahan baku berupa bata ringan atau yang disebut dengan hebel. Dak ini terdiri dari panel-panel hebel yang memiliki panjang hingga 6 m, lebar 60 cm dan tebal sampai 20 cm. Yakni sebelum mengedaknya, Anda harus memesan lebih dulu panel lantai lengkap dengan tulangan besi pada tengahnya.
Kelebihan dari dak ini adalah tidak diperlukannya bekisting pada saat membangunnya. Jadi pemakaian besi dan semen dapat dikurangi dan biaya pembangunan pun bisa lebih dihemat. Hanya saja, bentuk modulnya mungkin kurang cocok untuk desain rumah dengan banyak lekukan. Waktu pengerjaannya juga cukup lama mengingat Anda perlu melakukan pemesanan lebih dulu.
4. Dak Keraton
Selain semen dan besi, material tanah liat juga bisa dimanfaatkan untuk bahan dak rumah. Jenis dak tersebut dinamakan dengan dak keraton atau ceiling brick. Dak ini merupakan inovasi dalam membuat dak rumah yang menggunakan modul berukuran 25x20x10 cm. Modul-modul itu nantinya diperkuat dengan besi yang dipasang di bagian tengah-tengah. Yang mana untuk itu, modul dak keraton perlu dirangkai terlebih dulu sebelum dinaikkan dan disusun di atas balok dinding.
Adapun kelebihan dari dak jenis ini adalah proses pembuatannya yang tidak perlu bekisting dan hemat material. Bobotnya pun cukup ringan serta mampu meredam panas dan suara dengan baik. Namun sayangnya, dak ini tidak boleh dilubangi saat sudah dipasang karena mudah pecah.
5. Bondek
Jenis yang terakhir ada dak bondek. Ini merupakan model dak yang menggunakan material berbentuk lembaran logam pipih. Bondek berguna sebagai alternatif alas pengecoran dak yang lebih kokoh daripada kayu. Bondek juga memiliki ketebalan yang cukup bervariasi, tapi yang paling sering dipakai adalah 0,75-1 mm.
Dak rumah jenis bondek sering dipilih karena dianggap punya banyak nilai lebih. Di antaranya proses pengerjaan yang rapi, cepat dan murah, bisa dipakai berulang kali serta tahan api dan anti karat. Walau memang harganya lumayan mahal.
Nah, itu tadi 5 jenis dak rumah berdasarkan materialnya yang perlu Anda ketahui. Dari penjelasan singkat di atas, Anda bisa mencari tahu kira-kira mana dak rumah yang cocok untuk kebutuhan bangunan Anda.